Daftar Isi

Wahyu-wahyu Santa Birgitta

1. Wahyu-wahyu Santa Birgitta
                1.1. Prolog oleh Master Mathias

2. Prolog

3. Bab 1 – Hal perbuatan-perbuatan Baik Kristus dan ketidak-bersyukuran orang-orang; Birgitta harus mengasihi Dia di atas segalanya

4. Bab 2 – Hal kewajiban-kewajiban mempelai

5. Bab 3 – Birgitta harus mengasihi dan takut akan Tuhan dan mencari bimbingan dari Pengarah Spiritualnya.
                5.1. PENJELASAN

6. Bab 4 – Birgitta harus belajar untuk membedakan antara roh-roh baik dan jahat

7. Bab 5 – Tentang sebuah kastil yang terkepung

8. Bab 6 – Hal mempersenjatai para satria spiritual

9. Bab 7 – Hal pakaian spiritual

10. Bab 8 – Maria mengajari Birgitta sebuah Doa Pujian kepada Tuhan

11. Bab 9 – Hal pernikahan orangtua sang Perawan, hal ia dikandung tanpa noda (Immaculate Conception) dan pengangkatannya ke Surga

12. Bab 10 – Hal masa kanak-kanak Maria, pemberian kabar malaikat, dan kelahiran dan sengsara Puteranya

13. Bab 11 – Hal Sengsara Kristus dan bagaimana Birgitta dapat menyontoh Dia

14. Bab 12 – Malaikat pelindung Birgitta  meminta kepadanya untuk dipukuli dengan sebuah tongkat

15. Bab 13 – Seorang musuh Tuhan dirasuki oleh 3 Iblis
                15.1. PENJELASAN

16. Bab 14 – Nasehat hal berdoa; pada hal 3 kelompok orang yang melayani Tuhan dengan alasan-alasan yang salah

17. Bab 15 – Tentang seorang Raja dengan 2 harta kekayaan

18. Bab 16 – Dialog antara sang Perawan dan satu iblis mengenai jiwa seorang wanita berdosa
                18.1. PENJELASAN

19. Bab 17 – Hal seorang sombong dan tamak
                19.1. PENJELASAN

20. Bab 18 – Instruksi-instruksi tetang sebuah “Rumah” (yaitu., sebuah Biara Baru)

21. Bab 19 – Hal ketidakbersyukuran orang-orang terhadap Tuhan

22. Bab 20 – Hal Kemurnian dan Kerendahan hati mempelai

23. Bab 21 – Seorang penyihir dibandingkan dengan seekor katak yang buruk

24. Bab 22 – Peneguhan kembali bagi Birgitta mengenai pertanyaan-pertanyaannya

25. Bab 23 – Atribut-atribut moral dari seseorang yang bereputasi bai secara grafis dijelaskan; Santo Laurensius menjelaskan visiun tersebut
                25.1. PENJELASAN

26. Bab 24 – Sebuah permintaan Belas Kasihan ntuk sang “Puteri” dan “Mempelai wanita”

27. Bab 25 – Mengapa Kristus menolerir si Jahat

28. Bab 26 – Pernikahan spiritual dibandingkan dengan pernikahan-pernikahan manusia

29. Bab 27 – Mari menjelaskan sebuah Tarian; dan penderitaannya saat menyaksikan sengsara Puteranya

30. Bab 28 – Tuhan marah pada seseorang di dalam Penghakiman
                30.1. PENJELASAN

31. Bab 29 – Tentang dua nyonya, kesombongan dan Perawan Maria

32. Bab 30 – Hal tiga instrumen hasrat; Birgitta harus memiliki tiga hal di dalam hatinya

33. Bab 31 – Yohanes Pembaptis memuji kecantikan dan kebajikan-kebajikan Maria

34. Bab 32 – Tentang 3 orang yang kerasukan, dua yang tidak tersembuhkan dan yang ketiga dibebaskan melalui perantaraan Birgitta
                34.1. PENJELASAN

35. Bab 33 – Kritikan tentang keduniawian; Birgitta harus seperti keju di dalam lubang

36. Bab 34 – Iblis iri terhadap anugerah-anugerah Birgitta

37. Bab 35 – Maria mengidentifikasikan rasa sakit Puteranya saat sengsaraNya

38. Bab 36 – Malaikat Pelindung Birgitta memintakan baginya belas kasihan, yang dikabulkan

39. Bab 37 – Maria menjelaskan kehendak dari mereka yang menyalibkan Puteranya

40. Bab 38 – Birgitta bagai seekor domba; orang-orang suam-suam kuku di dalam kasih mereka akan Tuhan

41. Bab 39 – Nasehat kepada orang-orang dengan iman yang lemah

42. Bab 40 – Tentang seorang istri yang berpakaian seperti seorang nyonya dan suaminya bagai seorang pelayan

43. Bab 41 – Pemandangan sebuah penghakiman untuk 5 katagori orang, termasuk Paus

44. Bab 42 – Perawan Maria mengatakan kebajikan-kebajikannya

45. Bab 43 – Hal menanam sebuah kurma; dan hal sebuah rahim yang koyak

46. Bab 44 – Yang tidak peduli bagaikan tawon-tawon

47. Bab 45 – Macam-macam grup di dalam dialog dengan Kristus menyaksikan kuasa dan kemuliaan Tuhan

48. Bab 46 – Kristus mengeluh tentang ketidakhormatan manusia

49. Bab 47 – Hukum bagaikan pakaian; Kristus bagaikan Roti; saat-saat ini para imam diperingatkan

50. Bab 48 – Para imam yang sama dibandingkan dengan penyembah berhala

51. Bab 49 – Para imam yang sama tidak disambut Kristus

52. Bab 50 – Maria memerantarai dengan Kristus atas nama mereka di dalam Api Penyucian dan di bumi

53. Bab 51 – Maria bagaikan sebuah bunga yang tinggi melebih 5 gunung yang menjadi simbol para nabi

54. Bab 52 – Birgitta harus membawa wahyu-wahyu kepada Uskup Agung dan Paus

55. Bab 53 – Sang Perawan bagaikan Pekerja, Manna, dan tabut di dalam Perjanjian Lama; Birgitta diberikan pesan perihal menyebarkan wahyu-wahyunya

56. Bab 54 – Satu malaikat menjelaskan dua roh dan mengajarkan Birgitta untuk membedakan pikiran-pikiran baik dan buruk; sang Perawan menjelaskan kota-kota Surga dan Neraka

57. Bab 55 – Perumpamaan tentang Hakim-hakim, Pembela-pembela dan Pekerja-pekerja di sebuah kota yang didirikan oleh seorang tuan.

58. Bab 56 – Penerapan perumpamaan sebelumnya pada Imam-imam, satria-satria, dan orang-orang umum, dan memperingatkan mereka akan hukuman-hukuman yang mengikutinya

59. Bab 57 – Kristus mengeluh tentang orang-orang kristen yang jahat, yang akan ditinggalkanNya untuk membela orang kafir yang setia

60. Bab 58 – Sang Perawan adalah manis;  sengsara Kristus adalah pahit, terutama bagi mereka yang mengikuti kehendak mereka sendiri

61. Bab 59 – Perumpamaan tentang seekor domba yang disembelih (savaged) dan seorang gembala yang lalai


62. Bab 60 – Master Mathis akan mempromosikan Pesan tersebut, yang ditunjukkan sebagai otentik karena Birgitta telah mengusir iblis-iblis keluar

No comments:

Post a Comment