Tanda heran dan keajaiban-keajaiban
telah terdengar di negri kami. Ketika Musa, pengabdi hukum, mendengar hukum api
diberikan sebagai hukuman kepada para pendosa dari tengah-tengah api Tuhan
penuh semangat, sungguhlah menakjubkan. Hal itu lebih mengherankan bahwa di
masa kami orang-orang yang rendah hati dan lembut di dalam roh harus mendengar
suara Yesus Kristus, Tuhan dan manusia, bahkan sebagaimana yang pernah didengar
oleh Elia di dalam suara desir angin yang lembut.
2) Tuhan, yang mulanya telah membuat
orang tegar tengkuk, kasar dan tak acuh bersemangat akan hukum-Nya dalam artian
ketakutan, kini di dalam belas kasih-Nya yang lembut menggunakan kasih untuk
diajukan bagi umat-Nya di dalam perjanjian-perjanjian lama dan baru.
Pertama-tama datanglah ketakutan akan Tuhan bagai angin besar di sekitar
pegunungan dan menghancurkan batu-batu cadas hati mereka yang keras. Hal itu
iikuti dengan pergolakan pengampunan yang melempar hati manusia ke dalam sebuah
goncangan demi keselamatan mereka. Kemudian datang api amal Ilahi, bersinar di
dalam Injil Kristus dan kemudian memberikan bukti yang jernih keduanya akan
kasih-Nya yang besar bagi-Nya, sebab IA sendiri telah membebaskannya sampai
kematian-Nya bagi mereka agar mereka tidak menderita kematian abadi, dan akan
kasih mereka kepada-Nya, sebab mereka membebaskan diri mereka sendiri, yang
mungkin dapat dikatakan, untuk kemuliaannya.
3) Tuhan muncul pada api ini tidak
menurut kehebatan akan ke-Ilahian-Nya tetapi menurut kondisi kerendahan hati
perhambaan kita dimana IA telah menebus dunia. Kini mengikuti suara belas kasih
Tuhan yang lembut memanggil semua orang dari panas demam dosa menjadi desiran
kedamaian akan belas kasih-Nya melalui doa-doa dan usaha-usaha Perawan Maria,
Bunda Pengasih. Dalam desiran ini, Tuhan, yang sifatnya penuh belas kasih,
mewujudkan kuasa Ilahi-Nya melalui hasrat yang hebat dan patut dimuliakan agar
semua orang yang membenci belas kasih-Nya, dengan begitu lembut dan begitu manis
diperlihatkan, sehingga tidak tersisa alasan saat penghakiman Tuhan
diperlihatkan.
4) Tidakkah orang itu tidak dapat
berdalih dan layak dihukum oleh keadilan Ilahi yang telah menghina dan
mengabaikan belas kasih yang diberikan daripada-Nya dengan kata-kata dan
perbuatan-Nya yang manis sebagaimana terkandung di dalam koleksi wahyu-wahyu
ini?
5) Untuk alasan itu, biarkan
orang-orang mempersiapkan jiwa mereka dan memperbesar kehendak mereka
sebagaimana untuk menerima ukuran belas kasih yang baik, menekan, menggocangkan, melampaui usaha atau harapan, melampaui
keinginan atau pikiran, untuk ditumpahkan melalui perantaraan Tuhan dan
kemanusiaan oleh Putera-Nya, pancuran segala belas kasih.
6) Semoga semua yang membaca
wahyu-wahyu ini berlabuh tanpa kecurigaan tentang sebuah inspirasi yang palsu.
Janganlah dipercaya bahwa roh jahat dapat menipu mereka yang sungguh-sungguh
baik atau pendosa yang bertobat telah menjadi baik atau bahwa ia dapat
merubahnya menjadi hati yang dingin tanpa kasih yang ia sendiri kekurangan atau
yang dikejarnya dengan segala cara yaitu kemuliaan Tuhan yang disirikkannya.
7) Sama seperti itu mustahil bagi
Roh Kebenaran [1] untuk mengucapkan dusta atau mengubah orang menjauh dari
keadilan, menginspirasikan kesombongan atau iri-hati dalam hati yang tunduk
kepada-Nya, atau mendorong siapa pun untuk penghinaan terhadap Allah yang Maha
Kuasa, begitu juga, karena bawaan kebencian dan kejahatan, semangat kepalsuan
sama sekali tidak mampu menghasilkan hal-hal yang berlawanan dengan kejahatan
ini.
8) Jika orang protes bahwa roh jahat
itu mampu melakukan hal-hal baik atau salah satu dari daripadanya, lalu kemudian
bahwa ia mengakui semangat kebaikan dan kekudusan mampu mereka berlawanan.
Kesalahan yang tak terelakkan kemudian menghasilkan bahwa kejahatan dikaitkan
kepada Tuhan dan yang baik dikaitkan kepada iblis, bahwa setan dipercayai sebagai
pangeran dan panduan yang baik dan bahwa Tuhan dihujat sebagai melindungi dan menyemangati
orang-orang jahat.
9) Jika engkau ingin menyadari orang
yang benar-benar orang benar sehingga tidak tertipu oleh yang terlihatnya adil,
ketahuilah bahwa hal-hal berikut ini ditolak oleh orang yang benar-benar orang
benar. Pertama, semua hal yang benar-benar jahat sejauh itu menyebabkan
kematian kekal, seperti kemesuman, keserakahan dan kesombongan. Kemudian, juga,
alah-alah palsu, seperti kebiasaan mencari kemuliaan bagi kepentingan sendiri,
atau ketakutan membela keadilan, atau bersemangat menghakimi orang lain dengan
semangat kepahitan. Sesuai dengan itu, orang yang benar-benar adalah orang
benar adalah rendah hati beralasan kebajikan, tegar beralasan kerendahan hati,
tenang beralasan ketegaran jiwa.
10) Selanjutnya orang yang
benar-benar orang benar tidak mencari kemuliaannya sendiri, dengan demikian
iblis tidak dapat menggunakannya. Ia tidak menciut ketika membela keadilan
karena kepengecutannya dan sebagai hasilnya, tidak dikuasai oleh kehendak jahat
akan orang lain. Ia tidak mengijinkan jiwanya terserap oleh kesusahan apapun
dan kehilangan tempat duduknya yang layak di dalam alasan melalui semangat yang
tidak sabar.
11) Siapapun yang menderita
kesusahan mental bukan karena alasan menyalahi keadilan, asalkan kesusahan itu
tidak menggoncangkannya di dalam praktek kesabaran dan kebajikan-kebajikan
lainnya. Bahkan ketika Yesus Kristus berkata kepada Bapa di tengah-tengah
kesedihan dan kesusahan penderitaan mental-Nya: “ambillah cawan ini dari
pada-Ku” Ia memperlihatkan bahwa kesusahannya tidak menggoncangkan jiwanya dari
landasan kebajikan dengan menambahkan: “tetapi janganlah apa yang Aku
kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.” [2]
12) Engkau juga akan dapat mengamati
hal ini tidak kurang daripada apa yang dikatakan di atas di dalam hal yang
sudah disebutkan pada mulanya. Angin besar kemuliaan yang menerpa setiap
kebajikan yang ada, sebagaimana diwakili oleh gunung-gunung, beserta semua yang
secara konsisten diwakilkan oleh ketegaran batu-batu cadas. Kengerian akan
ancaman-ancaman dan tuduhan-tuduhan membuat hati tergoncang itulah kekejaman
manusia.
13) Orang-orang benar terbakar
semangatnya melawan para pendosa, tetapi belum dengan kesempurnaan akan
kesebaran dan kelembutan. Ini sangat jelas pada
kasus orang Farisi yang mengumbar kebajikannya dan terbakar hebat di
dalam kemarahan di hadapan orang banyak [3] sebagaimana yang dilakukan Simon
juga dalam hal Maria Magdalena. [4] Bagaimanapun, Tuhan tidak ditemukan dalam
hal ini, dan ini memberikan kesempatan bagi iblis untuk mencobai dan menipu.
14) Hal-hal semacam itu tidak boleh
dipikirkan oleh mempelai Kristus yang telah dipilih-Nya sendiri untuk melayani
rahmat macam itu. Ketika masih hidup di dalam pernikahan, ia (St. Birgitta)
membuat suaminya melakukan matiraga yang sempurna sehingga mereka hidup bersama
bertahun-tahun tanpa meminta atau menerima tugas-tugas pernikahan. Ketika ia
masih menikah, ia mengingini berpakaian dan makanan bagai kesedihan seorang
janda. Devosi batinnya dan kekonsistenan doanya memberikan indikasi-indikasi
kesempurnaan besar akan kebaikan dan rahmat di masa depan.
15) Ketika ia dibebaskan dari ikatan
hukum dari suaminya [5] ia membagikan propertinya kepada ahli waris dan
orang-orang miskin, dan kemudian membebaskan dirinya dari ikatan-ikatan
duniawi. Seorang wanita miskin mengikuti seorang pria miskin, Kristus, dia
tidak menyimpan apapun untuk dirinya sendiri kecuali pakaian layak dan makanan
sederhana. Inilah mengapa, setelah menolak semua penghiburan duniawi, ia
dikunjungi oleh Kristus dengan penghiburan-penghiburan dan rahmat-rahmat yang
menakjubkan.
16) Tidak ada dari semua ini ia
mencari kemuliaannya sendiri tetapi hanya kemuliaan Tuhan saja. Ia menginginkan
untuk tetap tersembunyi di dalam kerendahan hati, jika saja ia tidak
diperintahkan untuk menunjukkan dirinya kepada beberapa orang tertentu dengan
kepatuhan Roh, atau, maksudnya, kepada Kristus, yang menampakkan diri kepadanya
di dalam roh. Dengan menahan hinaan-hinaan dan cercaan, ia ingin menambah
kemuliaan Kristus. Dengan kebenarannya, kelemahannya, dan keadilan ia
memberikan ekspresi bagi cara hidup Kristus di dalam kehidupannya sendiri,
mengijinkan dirinya sendiri disakiti dengan direndahkan dan dibenci oleh
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih dan tak berbelaskasih.
17) Siapa yang dapat membayangkan
kehidupan yang demikian dapat terekspos bagi penghinaan iblis-iblis? Siapa yang
berani menuduh Yesus Kristus tak memiliki hati karena tidak melindungi
seseorang yang telah menaruh harapan pada-Nya dan memuliakan bukan dirinya
sendiri tetapi memuliakan Dia dengan kasih besar bagi-Nya? Akankah seorang
suami yang baik mengekspos istrinya yang murni dan setia kepada godaan-godaan
bagi seorang pezinah? [6]
18) Menjauhlah pendapat bodoh yang
tergesa-gesa! Berikan ruang untuk rahmat dan kemuliaan Tuhan! Rahmat dan
kemuliaan-Nya dikenal jauh lebih besar lebih hebat dari yang nampak pada
ketidakpedulian kita dan pada iman kita yang sedang-sedang. Sesungguhnya, jika
tidak dibimbing oleh rahmat Roh yang sama, siapa yang dapat percaya bahwa
Kristus, yang tinggal di surga, akan berbicara kepada seorang perempuan yang
masih hidup di dalam kondisi tak abadi ini?
19) Bagaimanapun, sebagaimana – kita
memilikinya dari kata-kata Kristus sendiri – ketika engkau melihat
gunung-gunung dan hutan, langit terlihat dekat pada pucuk-pucuknya, walaupun
sebenarnya tidak, demikian juga Kristus, yang bertahkta di Surga, mungkin
terlihat dengan mata pikiran tampak dekat, tapi bagaimanapun jauhlah hadirat
tubuhNya. Kejauhan fisik tidak dapat meniadakan sebuah penglihatan macam ini.
20) O rahmat dan penampakan yang
paling dikagumi dan ajaib, layak diungkapkan kepada setiap bangsa di bawah
surga! Melaluinya Yesus Kristus, yang disesah dan dilukai oleh orang-orang
kristen demikian menyakitkannya sehingga bibit-bibit kebenaran jarang sekali
dijumpai tersisa di dalam mereka, memperlihatkan belas kasih kepada yang tidak
bersyukur dan perlahan membawa sang tertuduh untuk memohon pengampunan-Nya.
21) Penampakan ini semakin
menakjubkan daripada penampakan dimana Ia menampakkan diri di dalam daging.
Tubuh-Nya mempersembahkan DiriNya sendiri keluar dari mata jasmani, tetapi di
dalam penampakan ini sang Tuhan dan manusia diperlihatkan dengan mata
spiritual.
22) Di dalam penampakan itu, seorang
manusia yang akan mati berbicara kepada orang-orang fana. Dalam ini, Ia yang
hidup selamanya berbicara kepada mereka yang akan mati agar membuat mereka
abadi. Melalui penampakan ini, ketika masih hidup di bumi, ia mengungkapkan
yang Ilahi di dalam manusia. Melalui yang satu ini, saat bertahkta di surga, IA
mendamaikan hal-hal manusia kepada yang Ilahi.
23) Di dalam penampakan itu, dengan
mati bagi kita, Ia membayar hutang keadilan. Dalam ini, Ia berjanji untuk
memberikan anugerah belas kasih pada kita para pendosa, walaupun tidak ada lagi
hutang yang harus dibayar.
24) Begitu menakjubkan, kataku,
penampakkan ajaib ini bahwa kemampuan kecil hati manusia dapat jarang
mempercayainya atau memahami daya sebuah mukjizat yang demikian hebatnya.
Walaupun alasannya itu sendiri menemukan kebenaran berkuasa di dalam setiap
perbuatan-perbuatan dan kata-kata yang didengar di dalam penampakan ini dan
diketahui dengan pengalaman, namun tetaplah kelemahan akan pengertian kita
tidak dapat mengerti alasan apa bagi mereka yang sudah mendengar kata-kata dan
mengalami pertolongan-pertolongan mengatakan untuk mengertinya.
25) Walaupun diriku sendiri, yang
telah menulis ini, hanya dapat mengerti sedikit saja, walaupun kata-kata dan
perbuatan-perbuatan meyakinkanku secara menyeluruh akan kebenaran inspirasi
ini, dan aku menilainya sangat berarti untuk diterima secara penuh. Dalam
artian aku tidak berharap setiap orang yang mendengarkan tentang hal itu
mempercayainya, jika mereka sendiri tidak mendengar kata-kata atau mengetahui
perbuatan-perbuatan itu.
26) Seperti kebangkitan Kristus juga
dikatakan telah diwartakan secara bertahap berdasarkan banyak bukti, karena
pikiran-pikiran fana yang rentan tidak dapat mengerti berita-berita mukjizat
sekaligus, aku percaya bahwa Yesus Kristus akan bekerja dengan cara yang sama
di dalam mukjizat ini: dalam kejadian pada periode-periode waktu yang panjang
ia akan membuat kehebatan itu diketahui dalam artian banyak bukti dari kuasa
mukjizat, sebuah kehebatan dimana mata dari pikiran-pikiran berdosa, yang
terbiasa dengan kegelapan, tidak dapat menyadari tanpa persiapan.
27) Tetap saja, hal itu harus dibuat
lebih mudah bagi setiap orang untuk menerima kebenarannya untuk mengetahui
bahwa tidak ada iman lain daripada sebagaimana Kristus berkotbah dikotbahkan di
dalam kata-kata dan keajaiban-keajaiban ini. Hal itu tidak memberikan kepada
kita Kristus yang baru tetapi tetaplah Kristus yang sama yang menderita bagi
kita.
28) Hal-hal itu tidak mengurangi
atau menambahkan apapun akan pengetahuan kebenaran di dalam Kristus, tetapi
kepada (pengetahuan) akan belas kasih-Nya. Belas kasih-Nya menjadi sangat
dikenal, menjadi terlihat lebih dashyat lagi di dalam kejadian-kejadian ini,
karena kemalangan para pendosa melampaui kemalangan yang sebelumnya.
29) Marilah kita bersyukur kepada
Bapa akan belas-belas kasih dan penghiburan Tuhan, [7] yang di dalam banyak
kemalangan dunia yang menua ini membutuhkan begitu besar belas kasih untuk
membantu yang malang, dimana jika tidak mereka akan jatuh ke dalam jurang
keputusasaan.
30) Sebab ia yang memperhatikan
dengan serius dan percaya kepada kata-kata buku ini yang hanya sedikit
dibandingkan dengan buku-buku yang banyak lainnya tidak mampu untuk meragukan
bahwa kata-kata – bukan akan dia yang kosong akan kuasa tetapi akan Dia yang
penuh akan kuasa kebenaran – tidak dapat diungkapkan tetapi oleh roh kebenaran.
31) Siapapun yang berhasrat untuk
memeriksa perbuatan-perbuatan mukjizat-Nya akan mendapatkan saksi-saksi yang
dapat dipercaya dimana ia dapat menyatakan kebenarannya, jika ia sangat
menginginkannya.
32) Awal dari wahyu ini yang
diberikan kepada wanita ini diberikan kepadaku yang telah menambahkan prolog
ini agar aku mungkin mengenalkannya kepada orang lain. Hal ini diterima dari
Kristus sebagai berikut:
33) “Iblis berdosa di dalam 3 cara:
dengan kesombongan dimana Aku telah menciptakannya dengan baik; dengan
keserakahan, dimana ia berusaha tidak menjadi sama dengan-Ku tetapi ingin
menjadi atasan-ku; dan dengan nafsu, dimana membuatnya kegirangan di dalam
kemuliaan Ilahi-Ku sehingga ia akan dengan senang membunuh-Ku, andai ia bisa,
sebagaimana juga untuk memerintah-Ku. Inilah mengapa ia jatuh dari surga dan
memenuhi dunia dengan tiga dosa ini dan menodai umat manusia melalui dosa-dosa
itu.
34) Karena alasan inilah Aku
mengerti akan sifat manusia dan datang ke dunia ini agar Aku dapat
menghilangkan kesombongannya oleh kerendahan-Ku dan menghancurkan
keserakahannya dengan kemiskinan-Ku. Aku memberikan Diri kepada hukuman berat
di salib agar Aku dapat menghancurkan nafsu mematikan itu melalui darah hati-Ku
dan melalui kematian-Ku dan, karena dosa-dosa iblis telah menutupnya, untuk
membuka surga bagi umat manusia, asalkan setiap orang berniat untuk
memperjuangkannya menurut kemampuannya.
35) Tetapi orang-orang di dalam
kerajaan Swedia kini berbuat dosa, sama seperti iblis berdosa sebelum mereka,
terutama di kelas orang-orang yang diketahui sebagai bangsawan dan satria.
Mereka bangga akan tubuh-tubuh indah yang telah Kuberikan kepada mereka. Mereka
mencari kekayaan yang tidak Kuberikan pada mereka. Mereka pergi jauh
terpencar-pencar di dalam keserakahan mengerikan, dimana jika saja memungkinkan
bagi mereka, mereka akan membunuh Aku daripada pergi tanpa kesenangan-kesenangan
mereka, atau memakai hukuman-Ku yang mengerikan yang menggantung mereka karena
dosa-dosa mereka.
36) Itulah sebabnya, tubuh-tubuh
yang mereka sombongkan itu akan dihantam oleh pedang, tombak, dan kapak.
Binatang buas dan burung-burung akan mengoyak tungkai-tungkai indah yang mereka
muliakan. Yang lainnya akan membawa kekayaan-kekayaan yang mereka kumpulkan
melawan kehendak-Ku, dan mereka akan dikejar.
37) Karena nafsu-nafsu mengerikan
mereka, mereka tidak menyenangkan Bapa-Ku demikian rupa hingga Ia tidak akan
mengakui mereka di hadapan-Nya. Dan karena mereka dengan gembiranya membunuh
Aku jika mereka bisa, mereka akan dicampakkan ke dalam neraka dengan
tangan-tangan iblis, dan ia akan membutuh mereka ke dalam kematian kekal.
38) Aku sudah dari dulu akan membawa
penghakiman ini kepada kerajaan Swedia seandainya tidak ada doa-doa para
sahabat-Ku yang ada di antara mereka yang menahan-Ku dan memohon belas
kasih-Ku. Waktunya akan tiba dimana Aku akan mengumpulkan para sahabat-Ku itu
bagi-Ku yang telah menahan kejahatan-kejahatan, Aku akan membawa mereka ke dalam
kerajaan. Tetapi beberapa sahabat-Ku saat itu akan masih hidup dan akan melihat
dari puncak jasa-jasa mereka.
39) Karena para raja dan putri dan
rohaniwan tidak mau mengakui Aku untuk anugerah-anugerah yang Kuberikan atau
untuk datang pada-Ku, sekarang Aku akan mengumpulkan orang miskin, kaum lemah,
anak-anak dan yang melarat, dan dengan mereka aku akan memenuhi istana-istana
mereka dimana tidak akan ada kekurangan lagi bagi orang-orang karena
penyelenggaraan Tuhan karena mereka sudah tidak ada lagi.”
40) Ketika orang yang baginya wahyu
ini membuatnya terpana dan meratap akan sebuah hukuman, Tuhan menambahkan: “Selama
seseorang hidup, jalan masuk ke dalam kerajaan surga tersedia. Jika orang-orang
tahu bagaimana untuk mengubah hidup mereka, Aku tahu bagaimana untuk mengurangi
hukumanku.”
41) Adapun fakta-fakta yang
menguatkan kebenaran hal ini, adalah sebagai berikut: Pertama, adalah seorang
wanita tak terpelajar yang mengatur hal ini. Sebagai karakter mulia dan jujur,
seorang janda yang rendah hati, ia tidak akan sanggup mengada-ada bahkan jika
ia menginginkannya, karena ia adalah jiwa yang sederhana dan lembut.
42) Kedua, pria yang menulis
wahyu-wahyu ini [8] adalah seorang biarawan yang baik dan sederhana, dan ia
tidak ingin menaruh tulisannya sendiri, sebab ia berpikir bahwa dirinya tidak
layak dan pantas akan tugas yang demikian. Bagaimanapun, Kristus memaksanya
untuk melakukan hal itu melalui takut akan kematian, dan ia berada pada titik
kematian sebelum ia menyetujuinya. Ketika ia memberikan persetujuannya, ia
segera sembuh seketika itu juga.
43) Ketiga, seorang pria di Östergötland,
menderita kerasukan setan, dibersihkan di hadapan 2 saksi yang dipercaya [9]
pada kata-kata sang biarawan tersebut. Biarawan ini mengkomunikasikan bentuk
kata-kata dari perempuan yang telah mendengar dari Kristus dan kemudian ia
melakukannya karena perintah Kristus.
44) Keempat, seorang pria di Swedia
kerasukan setan dibersihkan dengan cara yang sama melalui biarawan yang sama di
hadapan para saksi yang dapat dipercaya.
45) Kelima, seorang pelacur umum
dipertobatkan melalui pertolongan Perawan Terberkati yang menampakkan diri bersama
Kristus kepada perempuan yang sama.
46) Keenam, sejumlah pria terkemuka
dipertobatkan, yang, pada waktu dan tempat yang tepat, berjanji secara bulat
mengakui – jika tidak mereka tidaklah berterimakasih kepada Kristus – dimana mereka
mengalami pertobatan di dalam hati mereka akan kata-kata perempuan itu yang
dikirimkan dari-Nya.
No comments:
Post a Comment